Di Bawah Suria Singapura
Kami melewatimu sewaktu hari masih terlalu muda
Dalam gerabak panjang mel Senandung Malam,
bulan penuh malam Dzulqa'idah mengiring kami sehingga ke Tanjung Pagar
Ternyata suria di bumimu cukup cerah
dan cukup indah
Menyambut kami dengan cukup segar - dan senyum Pak Djamal
yang sangat mekar
Kami bersarapan pagi sementara
mengisi perut yang lapar.
Ah, Singapura!
Menurunimu mengingatkan kami kepada sejarah panjang bangsa
Menyedut udaramu membangkitkan rindu
yang membara, dan menyala
di dalam jiwa
Betapa pada satu masa dulu di peta dunia - dalam satu
garisan negara yang sama,
kita pernah dikumpul bersama.
Namun barangkali kami masih terlalu muda
Untuk menyedari golak-gelojak politikus berebut kuasa
berbalah di meja polemik, bertingkah di padang sentimen
berkejar di ranjau emosi - bermain api
Dan selepas puluhan tahun hidup berasing negeri
Leluhur kami di sini
Semakin dilupa dan sirna
Di tangan anak cucu sendiri.
Singapura, bumi da'wah subur tanah makmur
dengan penduduk jiwa luhur
Kami, sekumpulan anak muda Malaysia
Saudara kandungmu di utara negara
Datang ke jantungmu, mencari sebahagian hati
yang tertinggal di sini
Menjejak jejak nusa yang masih ada - dengan
cita-cita besar, dan harapan lebar
Untuk mencari besi-besi penyambung
rantai panjang perjalanan da'wah
Menerus legasi ummah
Doakanlah kami agar tidak mudah menyerah!
Putra Baginda
Muhammadiyah,
16 November 2008.
Kami melewatimu sewaktu hari masih terlalu muda
Dalam gerabak panjang mel Senandung Malam,
bulan penuh malam Dzulqa'idah mengiring kami sehingga ke Tanjung Pagar
Ternyata suria di bumimu cukup cerah
dan cukup indah
Menyambut kami dengan cukup segar - dan senyum Pak Djamal
yang sangat mekar
Kami bersarapan pagi sementara
mengisi perut yang lapar.
Ah, Singapura!
Menurunimu mengingatkan kami kepada sejarah panjang bangsa
Menyedut udaramu membangkitkan rindu
yang membara, dan menyala
di dalam jiwa
Betapa pada satu masa dulu di peta dunia - dalam satu
garisan negara yang sama,
kita pernah dikumpul bersama.
Namun barangkali kami masih terlalu muda
Untuk menyedari golak-gelojak politikus berebut kuasa
berbalah di meja polemik, bertingkah di padang sentimen
berkejar di ranjau emosi - bermain api
Dan selepas puluhan tahun hidup berasing negeri
Leluhur kami di sini
Semakin dilupa dan sirna
Di tangan anak cucu sendiri.
Singapura, bumi da'wah subur tanah makmur
dengan penduduk jiwa luhur
Kami, sekumpulan anak muda Malaysia
Saudara kandungmu di utara negara
Datang ke jantungmu, mencari sebahagian hati
yang tertinggal di sini
Menjejak jejak nusa yang masih ada - dengan
cita-cita besar, dan harapan lebar
Untuk mencari besi-besi penyambung
rantai panjang perjalanan da'wah
Menerus legasi ummah
Doakanlah kami agar tidak mudah menyerah!
Putra Baginda
Muhammadiyah,
16 November 2008.
1 comments:
December 3, 2008 at 4:54 PM
puisi spontan ttg singapura!brilian;)
Post a Comment